Sudah menjadi hal umum, pada saat anak-anak masuk di taman kanak-kanak maka ibunya
akan ikut mengantar dan menunggu hingga pulang. Sehingga di mana ada Taman
Kanak-Kanak maka disitu pasti ramai oleh ibu-ibu, baik ibunya anak-anak maupun
ibu yang dibayar untuk menjaga anak-anak tersebut.
Para ibu
tersebut biasanya berkumpul dan mengahbiskan waktunya dengan mengobrol untuk menunggu
jam istirahat dan jam pulang anaknya. Aktifitas santai dan kurang efektif
tersebut hampir dilakukan setiap ibu dan tiap hari. Bahkan tidak jarang saking
asyiknya ngobrol sampai mengganggu jalannya pembelajaran di dalam kelas.
Adanya waktu lenggang yang sama diantara para ibu tersebut sebenarnya memberikan peluang untuk melakukan hal-hal positif. Yang paling kongkret dan efektif adalah membuat komunitas atau persatuan ibu-ibu sesama pengantar anak.
Adanya waktu lenggang yang sama diantara para ibu tersebut sebenarnya memberikan peluang untuk melakukan hal-hal positif. Yang paling kongkret dan efektif adalah membuat komunitas atau persatuan ibu-ibu sesama pengantar anak.
Persatuan
tersebut kemudian diisi dengan program-program yang bernafaat tapi tetap
rileks. Seperti sharing tentang topik tertentu, masalah keluarga, kesehatan,
pendidikan anak atau usaha rumahan. Sesekali membuat program bersih-bersih
sekolah, atau juga membuat ketrampilan tertentu secara bersama-sama. Persatuan
tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk arisan para ibu-ibu. Selain itu masih
banyak variasi program lain yang bisa diaplikasikan tatkala persatuan tersebut
terwujud.
Upaya
tersebut diharapkan bisa memberi nilai plus bagi sesama ibu-ibu pengantar. Para
ibu akan mendapat pengetahuan dan wawasan baru dari anggota persatuan yang
lain. Daripada hanya ngobrol tidak terarah, menggosip sana sini, tentu jauh
lebih bermanfaat bila membentuk persatuan ibu-ibu pengantar semacam ini.
Dikirim untuk kolom gagasan Jawa Pos dan tidak dimuat