Bismillahirohmanirrohim
Sudah satu semester mengikuti perkuliahan di Pasca UIN Malang, Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Sebuah anugerah, disamping mendapat pencerahan ilmu baru, di sana saya dipertemukan dengan orang-orang unik dan inspiratif. Para penghuni kelas pilihan saya, kelas E. Ada banyak nasehat kehidupan yang saya dapatkan pada saat bergaul dengan mereka.
Sebagai wujud syukur maka akan saya ikat ingatan tentang mereka. Berharap suatu saat nanti saya tidak lupa pernah berhutang budi pada mereka. Akan coba saya urai secara sederhana profil 20 makhluk-makhluk langka yang saya temui di kelas terbuncit ini. Sebagai wujud unggah-ungguh, akan saya urutkan berdasar usia.
Sudah satu semester mengikuti perkuliahan di Pasca UIN Malang, Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Sebuah anugerah, disamping mendapat pencerahan ilmu baru, di sana saya dipertemukan dengan orang-orang unik dan inspiratif. Para penghuni kelas pilihan saya, kelas E. Ada banyak nasehat kehidupan yang saya dapatkan pada saat bergaul dengan mereka.
Sebagai wujud syukur maka akan saya ikat ingatan tentang mereka. Berharap suatu saat nanti saya tidak lupa pernah berhutang budi pada mereka. Akan coba saya urai secara sederhana profil 20 makhluk-makhluk langka yang saya temui di kelas terbuncit ini. Sebagai wujud unggah-ungguh, akan saya urutkan berdasar usia.
Siti Mardliyah
Semangat menuntut ilmu
beliau pantas dijadikan tauladan. Di saat sudah mempunyai putri yang sudah
menempuh pendidikan perguruan tinggi beliau masih berhasrat untuk kembali
menggali ilmu di bangku formal. Jarak rumah beliau yang kurang lebih 75 km,
tidak menyurutkan semangat untuk berangkat kuliah dengan cah-cah bayi seperti
saya. Beliau merupakan praktisi pendidikan bahasa arab, menjadi guru sejak
puluhan tahun lalu. Teman satu kelompok OSPEK dengan Pak Khudori ini juga sudah
disertifikasi, mapel Fiqih. Konon beliau adalah salah satu adik kiai top di
Malang. Sendiko dawuh, bu ..
Miftahuddin
Cowok Lombok yang satu ini
adalah pria paling gaul di kelas ini. Usia boleh menembus angka keramat, namun
penampilannya seperti Anak Baru Gede bos. Baju kotak-kotak modis, berjaket
dengan rambut klimis hahaha.. Untungnya, usahanya tak sia-sia. Akhirnya ia
mendapatkan hasilnya di tengah proses perkuliahan. Berhasil memikat hati teman
sekelasnya, prestasi yang tidak bisa disepelekan. The Best 3 IAIN Lombok dan
jebolan IKAHA Jombang ini sangat murah senyum dan berwawasan luas. Kalau sudah berargumen,
praktis semua diam mendengarkan. Pantas bila menyebutnya ayam jantan dari timur
untuk pemilik akun fb “Langit Ke Tujuh” ini.
Masrurotul Hikmah
Mahasiswi satu-satunya di
kelas ini yang kuliah gratisan. Ibu muda kelahiran Mojokerto ini dipercayai
negara untuk menerima beasiswa LPDP. Untuk sementara penghasilan beliau
teringgi di kelas E. Bayangkan living cost LPDP per bulan + Gaji mengajar di
MTs al Hidayah + Kursus Privat anak bos + Nafaqoh dari suami tercinta + Omzet
Agen Mojokerto sabun kecantikan. Sarjana sastra arab UIN Maliki ini selalu nampak
ceria dan banyak tertawa saat proses perkuliahan. Giliran waktu presentasi maka
akan tampak keseriusannya, bahkan tampak menyeramkan saat menghadapi para penanya
yang GJ. Mbak Ruroh sudah dikarunia satu putri, dan insyaAllah akan terus
nambah. Pada saat semester kemarin beliau hamil muda.
Fitrian Risfendi
Pria paling pendiam di
kelas E. Perjalanan jauh PP dari Blitar dengan trek yang menantang serta kesibukan
dinas di SMP, membuatnya menanggung bermacam problem saat kuliah. Kuliah telat,
sering tidak masuk sudah menjadi menu rutin perkuliahan semester ini. PBA UIN Maliki
angkatan 2008 ini juga dikenal sangat kritis. Jadual yang dirubah tanpa
kompromi oleh para dosen pernah akan diusutnya. Namun berhubung perkuliahan
tinggal satu pertemuan akhirnya tak jadi. Mempunyai kecepatan mengerjakan soal
ujian diatas rata-rata. Di lihat dari banyak aspek, sudah sampai pada masa-masa
jomblo jatuh tempo. Hanya bisa mendoakan, semoga saja cepat cepat .amin
Yahya Kautsar
Menghabiskan waktu
bertahun-tahun sebagai pengajar pakar di sebuah pesantren masyhur di Indonesia,
membuat kharismanya begitu tampak saat kuliah. Bapak asal Pekalongan ini
dikenal sangat berwibawa dan lantang saat sedang bicara Arab. Meski sering
telat, tapi bapak bermata sipit membuat banyak dosen kagum akan ketinggian
ilmunya. Dengan jaket MU merahnya dan Notebook Lamborgini membuatnya tampak semakin
silau. Apalagi kalau makan, kecepatannya menyaingi kecepatan kereta. Bila
mencari tumpangan tempat tidur yang luas, tempat Pak Yahya bisa jadi solusi. Sering
berkata ‘ajoooor!’, pak Yahya punya banyak murid bule di Malang.
Siti Syaroh
Bendahara kelas yang baik
hati dan dewasa. Lama di Malang saat kuliah UM tidak menghilangkan gaya khas
daerahnya, Solo. Sopan, kalem dan logat yang
berakhiran e. Meski terlihat selalu memperhatikan saat diterangkan,
beliau ternyata juga menjalankan usaha pretelan krupuk. Jasa beliau yang cukup
besar untuk kelas E, yang didominasi kaum santai. Diantara jasa-jasa ibu yang
akrab disebut mbak syasa ini adalah mendata jadual presentasi dan mengkoordinir
pengurusan buku. Semoga Allah membalas jasa-jasa beliau dan menerima segala
hajatnya. amin
Ana Nur Rahmawati
Dibesarkan di Kediri membuat gaya bicara lulusan PBA UIN Malang kualem.
Beliau adalah sosok yang cerdik. Seringkali mengadakan kerjasama dengan banyak
pihak saat ada tugas dari dosen. Sikap perfeksionis kadang membuat kekhawatiran
‘tak sempurna’ saat mengerjakan tugas. Gadis yang indekost di salon pijat ini
memang sangat pendiam, mungkin karena sosok keibuannya. Namun itu terjadi hanya
pada saat forumdiskusi berlangsung, di luar itu subhanallah wekewekewek. Berbakat
menjadi ibu rumah tangga dan baik, mbak ana mempunyai potensi yang baik dalam
bidang kaligrafi. Tercatat, pernah menjadi kotestan saat MTQ Jawa Timur di Madiun
dua tahun silam.
Rendi Sabana
Awal masuk dia paling rapi
dengan rambut jambul klimisnya. Namun lama kelamaan style alamiahnya pun
muncul. Tampilan cuek (seperti agak ngantuk dan banyak beban), rambut diurai (style
tak tersentuh air), mata bergaya kriyep (gaya bangun tidur). Anak jalanan
banget. Menghabiskan s1 di Aceh membuat logatnya sangat kental dengan
perlawanan. Pada pertengahan perkuliahan mengambil cuti untuk mengikuti CPNS di
daerahnya, Palembang. Untungnya tidak diterima. Sering numpang di kos
Leden,akhirnya ia berjasa menggagas kontrakan gratisan dan ditariknya si Leden
sebagai partner.
Abdul Aziz
Dialah presiden kelas E. Sering
menjadi kambing hitam atas problematika kelas. Sebagai mantan ketua UKM Bahasa
Inggris dan calon kepala sekolah, tajinya sungguh sangat nampak di kelas.
Percaya diri yang tinggi, kesungguhan saat berbuat dan keaktifan saat diskusi
diantara salah satu tandanya. Selain aktif memanfaatkan dunia seluluer, Aziz
juga memanfaatkan sosial media untuk menginformasikan kabar terupdate kelas E. Hanya
saja karena sering berperan sebagai antagonis saat diskusi, dia sering mendapat
teguran dari beberapa teman. Gayanya khas dengan kopyah hitam dan rambut
njepraknya. Perlu diketahui semenjak tidak banyak mendebat presentator, jejaka
tua asal Lombok ini yang jago makan ini mendapatkan gelar ‘ad-dakhily’ (karena istiqomah
memberi mudakholah)
Amrini Shofiyani
Ibu muda yang masuk
kategori assabiqunal awwalun, lulusan PBA UIN Maliki angkatan pertama. Isteri
dari dosen PKPBA ini hemat bicara saat di kelas. Beliau begitu konsisten dengan
font sakka majalla nya saat membuat powerpoint. Meski berasal dari Jombang, gaya
beliau seperti warga Jawa Tengah. Santun dan kalem. Kesibukannya di rumah dan
di sekolah membuat beliau beberapa kali terlambat saat kuliah. Beberapa
perkuliahan tidak bisa beliau ikuti bersama kelas ini karena jadual mudik
mingguan. Dengar-dengar di akhir tahun 2013 ini beliau juga menjadi menekuni
bisnis agen sabun kecantikan yang diinspirasi oleh bu Dzarriyah.
Rina Dian Rahmawati
Terus terang, sungguh
kaget ketika pertama kali bertemu dara Mojoagung ini masuk di kelas Pasca. Terlihat
sudah wegah-wegahan saat menjalani s1 dulu, ternyata dia tidak kapok juga
dengan kuliah. Namun seiring berjalannya perkuliahan terjawab sudah hikmah
dibalik s2nya Rina. Atas inspirasi Kang Mif, Rina akhirnya banyak mengalami
kemajuan. Keaktifan bertanya dan analisis yang tajam sering ditampakkan saat
melakukan diskusi. Kulit putih membuat semua warna baju cocok dipakainya. Gaya
bicara penuh modus tapi kesetiakawanan tinggi menjadi ciri khasnya. Dengan
banyaknya sahabat yang sudah melenggang ke atas kuade, sepertinya Rina ingin
bergegas menyusulnya. Pemakai bahasa alay saat sms.
Esti Rohana Qudsiyah
Meski hanya bersama dua
mata kuliah di kelas E, tapi tetap saja menjadi bagian. Ibu guru di sekolah
favorit Al-Izzah ini sangat aktif di kelas. Datang awal, banyak tanya dan
Powerpoint tidak main-main. Gelar ‘Isyroh Lana’ beliau dapatkan karena prestasi
dan rekor di bidang tanya menanya. Satu angkat tangan, bisa melahirkan 3-4
pertanyaan. Karena intensitas pertemuan yang tidak sering, alumni tambakberas
dan UM ini hanya terlihat akrab dengan mbak syasa dan bu dzariyah. Digosipkan
menjalani hubungan tanpa status dengan teman sekelasnya, dialah satu-satunya
yang naik mobil saat kuliah.
Nurul Anisya
Kalau Indonesia punya
Syahrini, maka kelas E punya Anisya. Gadis Lamongan penuh sensasi. Bahasa
Indonesia sangat fasih, fashion bajunya benar-benar variatif. Mempunyai naluri
having fun tinggi, produk UIN Syahid ini sangat dermawan. Sering membawa cumi,
menggratiskan WBL serta nasi goreng berporsi besar adalah diantara
indikatornya. Disamping itu adalah pencetus ide karaoke di kelas E. Atas
prestasinya tersebut dia kemudian mendapat gelar kehormatan sebagai “Ratu
Karaoke”. Sempat menggoda cowok pemalu
di kelas E selama beberapa pekan, dia akhirnya melaunching pacarnya dari Bogor
saat tahun baru.
Dzariyah Fitriani
Sang manten anyar, baru
menikah beberapa hari sebelum kuliah masuk. Bersama sang suami mengarungi
bahtera rumah tangga dan perkuliahan membuat beliau agak sibuk. Jadi setelah
kuliah tidak toleh-toleh, langsung pulang untuk melepas rindu dengan keluarga. Menularkan
naluri positif di kelas, usaha agen sabun kecantikan dari Jepang. Keruntutan pola
berfikir terpancar saat beliau mengutarakan pendapat atau pertanyaan saat
perkuliahan. Selain kuliah, beliau juga sedang menjalani masa pengabdian pada
salah satu lembaga pendidikan di pesantren Ar-Risalah Ponorogo. Pada
pertengahan perkuliahan pernah izin untuk mengikuti lomba debat bahasa inggris se
Jatim dan mendapatkan juara 2 (seingat saya).
Leden Parluhutan Nasution
Beliau satu marga dengan
tokoh nasional, Harun Nasution. Nama yang tidak umum untuk wilayah Jawa, serta
logat Medan yang sangat kental membuat banyak teman-teman kelasnya gemes. Cukup
ngomong sedikit saja, pria rapi ini akan membuat senyum teman-temannya. Pemuda
desa ini seringkalimengucapkan ‘pakai otak!’ dan ‘ini sudah s2, jangan kayak s1
lagi’ dengan ekspresi wajah unyu-unyu. Melihat kabar dan informasi via online
gratisan menjadi hobinya. Cowok pecinta film spartacus ini selalu berpenampilan
visual yang rapi ala eksekutif muda. Berangan-angan kuliah S3 di timur tengah,
Leden bersungguh-sungguh dalam mendalami bahasa arab. Kamus dan google
translate menjadi alat bantu utamanya untuk menambah mufrodat yang dihafal.
Zakiyatul Fakhiroh
Muassis grup Facebook
kelas E PBA Pasca UIN Maliki 2013. Putra dari kepala sekolah di daerah Gresik
ini sangat aktif di dunia maya. Status dengan saut-sautan komen menjadi
pemandangan lazim di timelinenya, disamping foto-foto narsis tentunya. Meski
tidak sok aktif saat diskusi, Bu Jack selalu berada di garda terdepan bila
kelas E akan mengadakan kegiatan non formal. Walaupun banyak dituntut perkuliahan,
tapi salah satu alumni Ma’had ‘aly ini sangat tenang. Ekspresi rona ‘let it
flow’ tersiratkan pada wajah dibalik kacamata yang dipakainya. Menjadi saingan
Nurul dan Pipit dalam masalah menghafal lagu.
Doni Ahmad Ramadhani
Mungkin tidak banyak yang
tahu, kalau pada saat s1 dia berprofesi sebagai penjaga mayat kuburan. Update
status fb nya selalu menyiratkan analisis tajam dan kerasnya. Saat di forum dia
nampak seperti suku Dayak yang tegas, tempat ia tinggal. Akan tetapi saat
berinteraksi sosial keseharian, maka akan lebih tampak keYogya-annya, sopan dan
pemalu. Lulusan STIQ ini penampilannya sangat sederhana, baju lengan panjang
dengan celana kain dan sepatu van tofel hitam kilau. Sarjana terbaik ke-2 di
kampusnya ini mengalami kemajuan dalam kalam saat menjelajah ilmu di Pare.
Meski dulu hanya tinggal di asrama bukan pesantren tapi wawasan dan pengamalan keagamaannya
cukup diakui.
Jihara Nailan Nascha
Gadis Jepara berwajah
Korea. Meski senyumnya mahal, tapi sesungguhnya dia sangat rendah hati dan
tidak sombong. Terbukti Qori’ah dan vokalis gambus kenamaan ini tidak pernah menampak-nampakkan
dan pamer bakat suaranya, baik di kelas maupun di tempat karaoke. Bahkan saat
audisi Idol kemarin dia sengaja tidak ikut, untuk memberi kesempatan Maisarah
mengorbitkan diri. Keelokannya banyak membuat para kaum adam terpesona. Meski
berwajah oriental, (kalau tidak salah) dia lebih suka musik Timur Tengah dari
pada lagu-lagu Asia Timur.
Aufia Aisya
Seorang Bu Nyai asal
Trenggalek yang masih dalam masa pengabdian di Ponorogo. Punya hobi datang awal
saat kuliah, karena berangkatnya naik blue car. Di tengah perkuliahan mendapat
cobaan, digoda habis-habisan oleh banyak oknum. Apapun pertanyaannya, bagaimanpun
topik diskusi, jawabannya selalu “aufia,
aufia!” dan saling bersahutan. Kemudian akhirnya cobaan itu berhenti setelah
dia mengeluarkan jurus apenapen ngambek saat digojloki. Sarjana PBA INSURI ini juga
dikenal mempunyai stok snack yang melimpah. Mulai yang manis, asin sampai pahit
dia kulak habis. Banyak terpengaruh bahasa Korea, mulai arasso, otokke dan
lain-lain. Alih dan campur kode yang ndlodok.
Siti Muhafidzoh
Pecinta travelling yang
narsis asal Tulungagung. Jiwa inisiatif mantan siswa MAN Tulungagung ini sangat
tinggi. Berkat bakatnya itu menggagas banyak perjalanan kelas E, bersama duetnya
Bu Jack. Balekambang, WBL, Ijen, Alun-alun Batu dan banyak lokasi yang diinisiasi
olehnya. Dara yang satu ini suka memakai singkatan-singkatan atau istilah
update yang GJ, seperti TTWW, SPBU, BEOL dst. Meski lebih banyak diam saat di
forumresmi, tapi kalau untuk urusan narsis jagonya. Foto-foto selfie gadis
pemilik akun ‘Pipitz Ae’ bertebaran di sosmednya, dengan berbagai pose. Untuk
masalah keaktifan masuk kuliah, dia termasuk dalam kategori rajin sekelas Doni.
Faroid
Mahasiswa paling tenang di
kelas E. Tugas kuliah apapun, dikerjakannya dengan tidak gopoh, sambil bilang “sanntai
ae!”. Berbagai macam sosmed difungsikan di tabletnya. Fb, twitter,
instagram,twoo, bbm dan seterusnya. Pemuda yang bercita-cita menjadi pegawai
KEMENAG sungguh contoh yang baik dalam masalah pengorbanan. Berkali-kali kelas
E ambil potret dengan para dosen, Faroid merelakan wajah gantengnya tidak
nampang. Dia selalu mengalah untuk menjadi fotografer saja. Memiliki aksen Madura
yang sangat mencolok, serta sepeda matic gagah menjadi identitas khas miliknya.
Aura bos sangat menyala-nyala pada tubuh pemilik nama terpendek di kelas ini.
Itulah hasil dokumentasi dengan pendekatan hati oleh saya, si tampan asal pasuruan. Dikarenakan menggunakan metode ‘soktahu’, ‘sok eleng’ dan ‘menuduh’, maka bukan tidak mungkin akan banyak fakta fiksi yang disajikan pada tiap deskripsi profil. Hak pembaca untuk mengayak dengan saringan masing-masing.
Sekitar seminggu lagi dimulailah perkuliahan semester dua. Pembagian kelas yang berdasar pemrograman (bukan paketan), membuat peluang untuk sekelas dengan anggota utuh seperti di atas amat kecil sekali.
Semoga silaturrahim kita tetap
terjaga!